7
Setelah
menunggu cukup lama, Ice Age 4: Continental Drift dan Madagascar 3: Europe’s
Most Wanted akhirnya muncul di 2012. Saya menyukai seri pertama kedua film itu
dan tanpa sadar punya ekspektasi berlebih pada dua film animasi ini. Tawa
adalah yang saya cari dalam keduanya. Bukan hanya sekedar laugh – tawa – saja, namun juga laugh
echo. Ini adalah jenis tawa yang bisa terus berulang hanya dengan mengingat
suatu kejadian lucu. Saya punya banyak laugh
echo untuk adegan-adegan di Ice Age 3 dan Madagscar 2, namun sayangnya, tak
terulang di dua film terbaru ini.
Untuk
penggemar pahlawan super, di tahun 2012 setidaknya ada 3 film yang bisa
memuaskan mereka. Dimulai dari The Avengers yang mengibur, Batman: The Dark
Knight Rises yang gelap, serta The Amazing Spiderman yang segar tanpa Tobey
Maguire. Ketika The Avengers dan The Amazing Spiderman lebih seperti hiburan,
Batman: The Dark Knight Rises lebih serius dan berkarakter. Kehancuran Kota
Gotham sungguh membuat senewen. Meskipun akhirnya – seperti akhir kisah-kisah
film pada umumnya – kebaikanlah yang memenangkan pertempuran.
Di tahun ini
pula Twilight Saga berakhir dengan kehadiran Breaking Dawn (Part II). Sebagai
informasi, saya punya love and hate
relationship dengan Twilight. Saya benci dengan tata rias yang aneh dan
berlebihan di film yang pertama, saya benci dengan akting datar Kristen Stewart
dan karakter Bella Swan yang lemah, saya benci eksploitasi tubuh berotot Jacob
yang terlalu memaksakan, saya benci cengiran Edward Cullen, namun toh tetap
menonton filmnya.
Saya selalu
mengeluh dan komplain setiap kali menonton film-film Twilight Saga, tapi tak
mau kehilangan momen nonton filmnya di bioskop. Saya sering menghina-hina
Twilight, membandingkannya dengan Harry Potter, tapi tetap juga menonton hingga
filmnya tamat.
Tapi
Breaking Dawn (Part II) berbeda. Bella Swan tampil mempesona setelah ia diubah
menjadi vampir. Kristen Stewart lebih hidup, atau mungkin saya sudah terbiasa
dengan aktingnya. Edward Cullen lebih dewasa, dan saya jatuh cinta pada
senyumnya ketika ia bermain piano dengan Renesmee, putrinya. Dan Jacob, ah, ia
masih saja pamer tubuhnya. Banyaknya vampir yang terlibat dari seluruh penjuru
dunia mengingatkan saya pada Harry Potter and The Goblet of Fire ketika sekolah
sihir bukan hanya Hogwarts. Pertempuran antara Cullens dan pembelanya versus
Volturi adalah klimaks dari keseluruhan film Twilight Saga. Ini adalah klimaks
yang ditunggu-tunggu sejak empat tahun yang lalu!
Yang lebih
luar biasa adalah twist-nya yang tak
terduga. Beberapa orang kecewa dengan ending-nya,
tapi bagi saya itu juara. Breaking Dawn (Part II) membuat perasaan saya naik
turun dengan cepat seperti roller
coaster. Film ini ditutup dengan lagu A
Thousand Years Christina Perry feat. Steve Kazee yang manis. Dalam closing-nya, semua pemain film-film
Twilight Saga dimunculkan dari film yang paling pertama, semacam reuni. Kali
itu, saya tak mau beranjak dari bioskop hingga Bella Swan muncul sebagai
penutup. Film ini menjadi salah satu yang paling berkesan buat saya.
Namun di
antara semua film yang saya tonton di 2012, yang menempati posisi puncak adalah
Life of Pi. Ide cerita yang unik dan tata visual yang cantik sudah lebih dari
cukup untuk membuat saya betah berlama-lama menonton. Adegan penutup yang memberikan
kebebasan pilihan manusia atas eksistensi Tuhan membuat saya terpukau, dan
menjadi agak filosofis sampai selesai menonton. Ini adalah film yang wajib ditonton.
6
What Makes You Beautiful – One Direction, No Other – Super Junior, dan Beautiful
Cause You Love Me – Girls Aloud adalah tiga lagu yang mengingatkan saya
pada 2012 untuk alasan yang kadang tak harus ada. Khusus untuk No Other, saya bahkan sempat
menuliskannya di sini. Silahkan menikmati ketiga lagu di bawah ini.
5
The Book of (Holiday) Awesome saya beli di tahun ini melengkapi kedua buku
Neil Pasricha yang lain. Di tahun 2012 ini pula, saya punya kecanduan baru
untuk mengumpulkan buku-buku Diary of a
Wimpy Kid. The Izu Dancer saya temukan
di tengah-tengah pesta diskon Periplus. Mestinya saya senang berhasil
mendapatkan buku yang sudah lama saya cari, namun ternyata versi Inggris buku
itu mengecewakan. Tidak ada bahasa puitis seperti Penari Izu yang diterjemahkan
oleh Ajip Rosidi. Beberapa kejadian bahkan ada yang dihilangkan.
Perkenalan
saya pada buku-buku Mitch Albom adalah yang terbaik untuk tahun 2012. Dimulai
dari One More Day, saya mulai
mengumpulkan buku-bukunya yang lain seperti The
Five People You Meet in Heaven, Have a Little Faith, Tuesdays with Moorie, sampai
bukunya yang terbaru The Time Keeper. Selain
Dan Brown dan JK Rowling, Albom adalah orang yang bisa membuat saya ingin
segera melompat ke halaman tiga bahkan ketika saya masih membaca halaman
pertama. Albom adalah penulis yang paling hebat di tahun ini buat saya.
4
Saya lumayan
sering bepergian ke luar kota di tahun ini. Namun di antara semuanya, Ambon,
Manado, dan Mataram adalah tiga kota yang paling berkesan untuk saya.
Ambon sudah
memukau saya begitu mobil yang saya tumpangi meninggalkan bandara Pattimura. Kota
ini eksotis, sulit membayangkan seringnya pecah kerusuhan berlatar belakang
SARA di sini. Saya sempat ke pemandian air panasnya dan pergi melihat belut berukuran
super. Belut-belut ini hidup di sungai-sungi jernih dekat dengan pemukiman
warga. Ia berada di gorong-gorong dan hanya muncul ketika dipancing dengan
aroma telur mentah oleh seorang pawang. Ukuran jumbo belut-belut itu sempat
membuat saya bergidik.
Manado punya
cerita yang berbeda. Itu adalah kali pertama saya ke Manado. Dari Manado, saya
sempat ke Lahendong untuk mengunjungi salah satu PLTU di sana. Jalanannya yang
berbukit-bukit membuat saya berusaha terjaga – untuk menikmati pemadangan – di
tengah godaan kantuk. Pulang dari Lahendong, hujan turun. Selepas hujan,
giliran kabut yang bergelayut, menutupi rimbun pepohonan dengan putihnya. Tahu
yang saya bayangkan pertama kali? Forks. Yeah. That Forks from Twilight.
Mataram dan
Pantai Senggigi-nya termasuk yang ada di hati saya juga. Saya selalu menginap
di Hotel Jayakarta Lombok, dan setiap senja, saya akan pergi ke bibir pantai
yang ada persis di belakang hotel. Saya akan duduk di atas pasir bertelanjang
kaki, menikmati langit jingga sementara matahari perlahan-lahan mulai turun.
Jika beruntung, Gunung Agung akan tampak di sisi sebelah kanan. Itu adalah
momen yang menenangkan, momen yang mendamaikan jiwa.
3
Tahun 2012
adalah tahun yang penuh dengan mimpi-mimpi. Saya ralat. Tahun 2012 adalah tahun
terwujudnya mimpi-mimpi. Seorang teman baik berhasil mendapatkan beasiswa
kuliah S2 di Australia, sementara dua teman yang lain berhasil travelling hingga ke Amerika.
Bertahun-tahun yang lalu, kami hanya memimpikannya. Bertahun-tahun kemudian,
mimpi itu tetap terjaga dan BUMMM... menjadi nyata!
2
Salah satu mimpi
saya pun terwujud di tahun ini. Sejak masih anak-anak, saya selalu ingin pergi
ke Jepang. Saya tahu, suatu saat saya pasti akan ke sana. Entah dengan uang
sendiri, entah dengan memenangkan sebuah undian. Namun saya tak pernah tahu
kalau pada akhirnya saya ke sana dengan biaya Pemerintah Jepang.
Saya
mendapat training selama dua minggu
di Tokyo. Di sela-sela training, saya
jalan-jalan mengelilingi Tokyo mulai dari Tokyo Sky Tree Tower yang modern
hingga Istana Kaisar yang mengingatkan saya pada jaman dulu. Di akhir pekan, saya
pergi ke Gunung Fujiyama bersama dua teman Jepang dan satu teman dari
Indonesia. Itu pertama kalinya saya menyaksikan kemegahan Gunung Fujiyama
secara langsung.
Ada enam
postingan tentang Jepang yang saya tulis di blog ini. Tapi rasanya, enam pun
belum cukup untuk menceritakan semua yang ingin saya bagi.
1
Highlight of 2012: Meet Hayley Westenra!! Enough said.
Itulah 12
cerita untuk 2012. Dan meskipun agak telat, saya ingin tetap menyapa.
Halo, 2013!