Tulisan ini adalah visualisasi
dari rencana jalan-jalan saya ke Jepang pada awal musim gugur tahun ini.
Informasi yang ditampilkan bisa jadi kurang akurat atau tidak valid dan tidak
bisa dijadikan acuan. Tulisan ini bisa dibaca untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih lengkap.
***
Hari
kedua di Nagoya. Saya berniat pergi ke Kyoto dan Osaka seharian ini. Nagoya-Kyoto
bisa ditempuh setengah jam dengan shinkansen. Di Kyoto saya ingin ke hutan
bambu Arashiyama. Sejak melihatnya di NHK, saya tahu saya akan menjadikannya
destinasi saat ke Jepang.
Kyoto
adalah kota dari masa lalu dengan sejarah yang masih terjaga; yang nampak dari
bangunan tradisionalnya. Karena tak punya banyak waktu, saya hanya akan
mengunjungi Arashiyama saja untuk menikmati monokrom hijau dan suara desir daun
bambu yang bergesekan.
Berjalan-jalan
seorang diri di hutan bambu, saya dengarkan Bokutachi
wa Tatakawanai versi instrumen di iPod karena Arashiyama-lah yang saya
bayangkan saat pertama kali mendengarkannya. Mungkin saya mencoba tea ceremony di Kyoto, mungkin juga tidak karena keburu
harus ke Osaka.
Sebenarnya,
tidak ada yang ingin saya lihat di Osaka, kecuali teater NMB48. Saya mungkin
akan ke teaternya, berfoto di depannya, dan kembali ke Nagoya. Beda dengan
SKE48 yang spesial buat saya, NMB48 tidak begitu meninggalkan kesan. Oh well, mungkin saja saya akan hapus Osaka
sepenuhnya dari list dan memilih
untuk menghabiskan waktu di Kyoto seharian. Barangkali dengan begitu saya bisa
melihat geisha yang sesungguhya.
Esok
harinya adalah hari terakhir saya di Nagoya. Menjelang pukul 10 saya sudah check out. Sebelum balik ke Tokyo, saya
akan sempatkan ke Toyohashi. Itu adalah starting
point di PV 2588 Days. Meninggalkan Toyohashi dengan baper dan mellow, saya menuju Tokyo
melalui Shinjuku. Dari Shinjuku, saya akan melanjutkan perjalanan ke Stasiun
Bokurochou. Hotel saya di Tokyo hanya lima menit jalan kaki dari stasiun itu.
Karena
masih siang, saya belum boleh check in di
hotel. Tapi saya boleh menitipkan koper sehingga tidak repot ketika
jalan-jalan. Tempat yang ingin saya tuju adalah pusat dari idoling 48G. Seorang teman wota menyebutnya Tanah Suci Akihabara.
Saya
pernah ke Akihabara saat pertama kali ke Jepang di tahun 2012. Waktu itu saya
belum tertarik dengan AKB48. Kalau dulu saya merasa biasa saja dengan
Akihabara, sekarang saya lebih dari bersemangat untuk mengunjunginya.
Café
AKB48 saya pilih untuk makan siang. Saya pilih curry rice dan entah kenapa Seishun
Curry Rice dari SKE48 terngiang-ngiang di telinga. Mendapat asupan energi
setelah makan siang, saya ke merchandise shop
AKB48 dan membeli beberapa
pernak-pernik lucu. Mungkin yang berhubungan dengan Mion. Atau Annin. Atau
AKB48 secara umum. Mungkin membeli merchandise
Paruru titipan teman.
Dari
Café AKB48, saya berjalan kaki ke teater AKB48 di Don Quijote untuk
melihat-lihat. Kalau kesempatan memenangkan undian tiket SKE48 itu kecil,
undian AKB48 jauh lebih sulit. Butuh
keberuntungan ekstra untuk memenangkannya.
Setelah
puas di Akihabara, saya menuju Nogizaka. Saya tidak tahu apakah Nogizaka46
punya merchandise shop di sana. Tapi
melihat stasiunnya saja mungkin saya sudah senang. Dari Nogizaka, saya pergi ke
Kitasenju untuk makan udon luar biasa
enak di lantai bawah Mall OIOI. Saat ke Jepang dulu, saya suka sekali
mampir untuk makan udon di sana. Setelah itu, saya duduk-duduk di taman seperti
empat tahun yang lalu; melihat dengan hati hangat orang-orang berlalu lalang.
Udara sore mulai terasa agak dingin. Kitasenju saya tinggalkan sebelum matahari
tenggelam.
Saya
kembali ke hotel, kali ini untuk check
in. Sebelumnya, saya sudah pesan kamar single
dengan kamar mandi dalam di sana. Malam itu saya mencoba untuk tidak tidur
cepat-cepat. Itu adalah malam terakhir di Tokyo sebelum saya kembali ke Jakarta
esok harinya.
Meskipun
mencoba memperlambat waktu, pagi datang dengan cepat. Saya check out dari hotel dan menitipkan koper di salah satu stasiun
besar sebelum melanjutkan jalan-jalan ke Harajuku dan Shibuya. Saya pernah ke
Harajuku sebelumnya, tapi itu di malam hari. Saya ingin ganti suasana dengan
datang di siang hari.
Harajuku
di siang hari lebih semarak dengan orang-orang berkostum unik; mulai dari seifuku hingga baju era Victoria. Di
Shibuya – yang terkenal dengan penyeberangan jalannya yang sangat ramai – saya hanya bertahan tak lebih dari satu jam karena
mual melihat lautan manusia.
Dari
Shibuya, saya mungkin akan ke Ueno Park untuk menghabiskan sore dan menuju
Roppongi untuk menikmati malam di sana. Dari situ, saya kembali ke stasiun
besar untuk mengambil koper dan langsung menuju Bandara Haneda.
Jadwal
flight saya pukul 23.45. Iya,
jadwalnya memang tidak asik karena menggunakan maskapai LCC. Tapi kalau dengan
begitu saya bisa menghemat sampai tiga hingga empat juta rupiah, saya pikir itu
tak jadi masalah.
Saya
sampai di Kuala Lumpur pukul 06.10 untuk transit. Tujuh jam kemudian, pesawat
meninggalkan Kuala Lumpur menuju Jakarta. Saya sampai di Jakarta pukul 14.15.
Berakhir sudah jalan-jalan ke Jepang dan kisah perjalanan yang sebenarnya akan
mulai ditulis.
***
Seperti yang saya bilang,
cerita di atas adalah visualisasi rencana jalan-jalan saya ke Jepang pada awal
musim gugur ini. Sekali lagi saya ingatkan, informasi yang ditampilkan tidak sepenuhnya valid karena itu hanya terjadi
dalam bayangan saya saja.
Banyak hal yang bisa terjadi
selama rentang saat ini hingga keberangkatan nanti. Bisa saja terjadi perubahan
jadwal pesawat, atau lebih buruk; pembatalan jadwal atau karena satu dan lain
hal saya sama sekali tidak bisa berangkat ke Jepang. Pun demikian, saya senang
bisa menuliskannya sekarang; saat ini. Mungkin saja beberapa bulan dari
sekarang saya sudah tidak tertarik lagi dengan idoling sehingga mengubah semua
itinerary. Mungkin saya tidak jadi pergi sendiri karena ada seseorang yang menemani,
atau mungkin..well..banyak sekali mungkin-mungkin yang lain.
Saat saya menuliskan
visualisasi ini, suasana hati saya sedang senang dan menunggu-nunggu jalan-jalan
ke Jepang yang sesungguhnya. Semoga ketika saya menuliskan cerita yang
sebenarnya, hati saya sama bahagianya seperti saat ini.
Baru selesai baca blognya... Waaawww... Imaginasinya oke banget ya... Seakan-akan udah mengalami. Keren2! Dari sini baru tau kalo dirimu udah pernah ke Jepang sebelumnya. Wah, kalo gitu sih berarti nggak bakalan terlalu masalah dong karena udah tau medannya kayak apa. Hehehe..
ReplyDeleteGanbatte! :D
Tanah Suci Akihabara jamaah wotaniyah 😎
ReplyDelete