Fandom AKB48 memperkenalkan saya dengan
beberapa teman baru yang menyenangkan. Awal Maret 2016 jadi meet up pertama saya dengan teman-teman
fandom. Waktu itu saya ada dinas di Semarang dan bertemu dengan Meta dan
Kirana. I was so happy that I wrote this post.
Bulan berikutnya, giliran Meta yang
datang ke Jakarta, kali ini dengan Denise dari Filipina. Kami nonton teater Team
T bareng, (Mereka dapat tiket Far, saya tiket General. Curang hih.) dan
dilanjut dengan makan malam di Manila Connexion f(X). Harusnya begitu, sebelum
saya memutuskan untuk pulang lebih cepat.
FYI, ini pertama kalinya saya ketemu
dengan Denise. Seperti yang pernah saya bilang, saya selalu nervous kalau
bertemu dengan orang baru. Okelah kalo cuma Denise, tapi kemudian teman-teman
fandom Denise dan Meta menyusul – semuanya tidak saya kenal – dan akhirnya
total ada tujuh orang di satu meja makan; sementara yang saya kenal lebih dekat
hanya Meta. It was awkward for me. I felt
like I didn’t belong there. Itulah kenapa saya memilih pulang duluan.
Sebelum memutuskan pulang duluan
Agustus 2016, selesai rapat di Bogor,
saya sengaja mengajak Vidy – teman fandom yang lain – untuk ketemuan di Margo
City, Depok. Kami makan siang bareng di Marugame Udon sambil ngobrol tentang
AKB48, SKE48, dan Keyakizaka46. Dan oh, soal SNSD juga karena Vidy dulunya
adalah seorang SONE sebelum beralih jadi wota hehe..
Tiga bulan setelahnya, pada November
2016, Kirana main ke Jakarta. Waktu dua hari bareng Kirana terasa cepat, namun
juga efektif. Dimulai pagi hari ketika saya jemput dia di Stasiun Gambir. Kami
ke kosan saya sebentar untuk menaruh tas, kemudian langsung meluncur ke f(X).
Niat awal kami ingin nonton pertunjukan teater JKT48, tapi sayang kami kalah
undian. T_T Jadi di sana kami hanya foto-foto
di depan teater dan makan siang di Ichitori.
Makan di Ichitori
Kebetulan ada gelaran festival Jepang
di f(X) saat itu. Ada beberapa stand yang menjual pernak-pernik bertema Jepang,
ada pula stand yang menawarkan pengalaman teknik menulis kanji dengan kuas.
Saya dan Kirana sempat mencoba menuliskan nama kami masing-masing dengan huruf
Jepang menggunakan kuas yang dicelup tinta basah. Kemudian Kirana mempunyai ide
untuk menuliskan nama oshi-oshi kami dari SKE48. Jadilah saya menuliskan nama
Matsui Rena, sementara Kirana menuliskan nama Matsui Jurina. (Kami nyontek
tulisannya dari hasil googling di
internet, btw.) Cewek-cewek Jepang yang menjaga stand jadi heboh sendiri karena
mengenali nama-nama yang kami tulis dengan huruf kanji. Mereka bahkan semangat
memotret kami yang memamerkan tulisan yang kami buat.
Oya, Kirana dan saya juga menonton
salah satu film dalam Festival Film Jepang 2016 yang sedang diputar di Cinemaxx
f(X). Gratis pula, karena kami sedang beruntung. Meskipun telat sekitar 20
menit, saya masih bisa mengikuti jalan ceritanya. Sempat ngantuk, dan tertidur di
tengah-tengah film, saya akui cerita film berjudul Sweet Bean ini sebenarnya menyentuh. Hanya saja seperti film Jepang
pada umumnya, pace-nya sangat lambat
dengan ending menggantung.
Setelah menonton film, kami pindah mall
ke Lotte Avenue. Kirana ingin membeli buku Quiet
di Periplus. Dari sana, kami pindah lagi untuk karaokean di Inul Vista Plasa
Festival. Untuk makan malam, kami beli Berlin doner dan dibungkus untuk dimakan
di kosan. Iya, Kirana memang menginap semalam di kosan saya. Besok paginya,
kami makan bubur Ta Wan di Kuningan City, setelah itu saya mengantar
Kirana ke Stasiun Senen.
Teman-teman fandom saya memang tidak
banyak, tapi bertemu mereka itu seperti bertemu dengan teman lama.
Menyenangkan!
Ps. Selain teman fandom, saya juga
bertemu dengan Ai-san di bulan Maret 2016. Ai-san adalah teman training saya dulu di Tokyo empat tahun
yang lalu. Dia datang ke Indonesia untuk meliput gerhana matahari total, dan
mengajak saya makan malam bareng. I was
so nervous and I almost said no. I’m glad I didn’t. Ngobrol dengan Ai-san
ternyata seru dan bikin seneng. Saya sudah pernah menceritakan pertemuan dengan
Ai-san di sini.
No comments:
Post a Comment