Tahun 2016 ini saya menginjak usia 30.
Tiga.
Puluh. Tahun.
Angka ini dulu terasa jauh, terasa
asing. Saya pikir orang berusia 30 pastilah dewasa, berpikiran matang, dan
tenang menghadapi hari-hari. Rupanya, tak selalu begitu. Saya merasa tak banyak
berubah. Dua puluhan atau 30, sama saja. Well,
tentu saya belajar lebih banyak. Tapi bukan berarti saya jadi mampu
mengatasi semua masalah. Ada kalanya saya masih panik, gelisah, overthinking.
Beberapa bulan sebelum Juli, saya
seolah denial menghadapi angka 30.
Saya tak mempermasalahkan usia saya, tapi akibat sosial dari usia itu yang saya
pikirkan. Thirty and single. I was
completely fine with my life, but people might think I was not. I startled when
I realised I didn’t know my plan for the future. Let me repeat. I was
completely fine my life, for now. But for the future, I had no idea. I started
to think to have a house in Jakarta (I began to think my decision to buy a
house in a suburban area was wrong), I even thought about what would I do with
my life after I retired from work. It was all blurry and drove me crazy.
Namun beberapa hari menjelang tanggal
26, saya pikir saya telah menerima situasinya. I accepted that I was going to be 30. Sounds silly, eh?
Well,
hari ulang tahun saya tahun 2016 ini
sebenarnya tidaklah seburuk itu. Dari besties,
saya dapat pajangan clay yang
bertuliskan Welcome to Club 30! Di
situ digambarkan saya adalah seorang wota dengan lighstick hijau di tangan dan seifuku
bertuliskan Matsui 27. AKB48 dan segala hal yang bernuansa jejepangan
dimasukkan dalam satu frame, menjadikannya personal dan saya banget.
^^
Teman fandom saya, Meta dan Kirana juga
memberikan kado dengan caranya masing-masing. Meta membuatkan saya gif dengan gambar
saya versi anime yang dibuat oleh Denise. It
was so cute! Saking senangnya, saya pamerkan ke teman-teman. Gambar itu
juga saya jadikan DP di Whatsapp, Facebook, Twitter, hingga jadi wallpaper di HP hehe…
This is cuter than I am in real life
Kirana memberi saya kado berisi majalah
traveling tentang Tokyo, pink bear robot yang
saya susun sendiri, dan sepucuk surat. Majalah seputar wisata kuliner di Tokyo
ini jadi pegangan saya untuk menentukan mau kemana saat ke Tokyo dua bulan dari
saat itu. Pink bear robot-nya saya
susun satu-satu dengan melihat petunjuk yang detail, dan setelah jadi, saya
beri nama Natsuki. Menyusun bagian-bagian mainan ini butuh ketelatenan, apalagi
karena banyak komponen kecil-kecil yang menyulitkan pemasangannya. Rasanya puas
setelah berhasil merakitnya! Dan oh, surat dari Kirana juga manis dan bikin
saya senyum-senyum sendiri.
Harus telaten masang satu-satu
Surat dari Kirana
Ema juga mengirimkan paket berisi baju
dan kartu yang dia buat sendiri. Adik saya itu memang tambah kreatif!
Awalnya saya pikir ulang tahun saya
akan berlalu dengan membosankan, tapi setelah melewatinya, saya bersyukur untuk
orang-orang baik di sekeliling saya. In
fact, my 30th birthday was one of the best!
Biar telat pun: selamat ulangtahun. Sahabatmu hebat2 & baik2. Dan gambar anime itu aseli keren sekali euy.
ReplyDeleteDan salam kenal :)