Sunday 27 November 2011

Hola, Filipina! : Dinner with The Casts of The Kitchen Musical

Bahkan sebelum saya pulang ke Indonesia, pertanyaan tentang dinner ‘bareng’ Christian Bautista sudah dilontarkan oleh teman-teman. Jadi, postingan berikut saya khususkan untuk menceritakan tentang makan malam itu. Selamat membaca :)

The Dinner

Jumat, 18 November. Sudah hampir jam enam sore ketika saya memutuskan untuk mandi. Air hangat yang dikucurkan oleh shower membilas semua rasa lelah karena jalan-jalan mengelilingi Quezon seharian. Dalam hitungan tak sampai dua jam, saya sudah berada di grand ballroom InterContinental Hotel bersama Mbak Nia, pemenang kuis The Kitchen Musical yang lain.

Beberapa orang sudah mulai tampak ramai memenuhi ruang depan ballroom. Suasana sibuk mulai terasa. Satu dua orang hilir mudik dengan kertas dan handphone dalam genggaman. Ada sebuah dinding berwarna putih dengan logo sponsor tercetak di atasnya, salah satunya adalah logo Anchor Butter. Saya dan Mbak Nia sempat foto dengan latar dinding itu, mengikuti orang lain yang melakukan hal serupa. Di bagian pojok dekat pintu masuk ballroom, terlihat lima standing banner yang masing-masing menampilkan lima tokoh utama dalam The Kitchen Musical: Maddie Avilon (Karylle), Alex Marcus (Stephen Rahman Hughes), Daniel Ray (Christian Bautista), Harry Shaw (Arthur Acuna), dan Selena Argon (Rosemary Vandenbroucke).

Tak seperti bayangan saya semula, dinner yang dimaksud adalah gala dinner, bukannya private dinner. Tapi toh saya tetap senang. Lebih dari senang, saya juga antusias. Tidak banyak orang punya kesempatan melihat idolanya lebih dekat. Saya suka acara The Kitchen Musical dan rajin mengikuti tiap episodenya di Metro TV setiap Sabtu jam 21.30. Pengambilan gambarnya bagus, terutama saat adegan memasak. Cantik! Makanan yang disajikan membuat saya terpesona. Ditambah lagi, lagu-lagu yang dinyanyikan juga diaransemen berbeda – yang menurut saya jadi lebih enak didengar. Ceritanya sih tak terlalu kompleks, tapi mungkin justru itu yang membuat saya lebih suka.

Saat masih menunggu konfirmasi Miss JoJo Yu – panitia yang ditunjuk oleh Fonterra – untuk penempatan posisi duduk, tiba-tiba suasana saya rasakan menjadi lebih ramai. Orang-orang dengan kamera menyemut pada satu sosok orang yang baru datang. Suara blitz terdengar berentetan. Cahayanya menyilaukan. Saya ikut mendekat, dan tahulah saya siapa yang membuat kegaduhan ini: Karylle.


Karylle jauh lebih menawan dibandingkan karakternya sebagai Maddie. Ia membiarkan rambutnya yang kecoklatan terurai, beda dengan rambut Maddie yang hitam dan selalu diikat ke belakang. Kalau dalam serial Maddie digambarkan sederhana, polos, dan agak kekanak-kanakan, Karylle lebih dewasa dan well... artis banget. Dan, ternyata Karylle lebih tinggi dari yang saya bayangkan, terlepas dari high heels yang ia pakai.

Tak lama kemudian, Miss JoJo datang dan mengantarkan saya dan Mbak Nia ke meja bundar nomor 18. Itu adalah meja untuk pemenang dari Anchor, Fonterra. Tempatnya strategis, persis ke arah tengah panggung. Ternyata selain saya dan Mbak Nia, ada juga dua pemenang lain dari Malaysia.


Seperti pada umumnya, saat acara hendak dimulai, lampu panggung mulai diredupkan. Permainan cahaya yang atraktif diiringi dengan keluarnya pria-pria dari sisi sebelah kanan panggung dengan makanan di tangan mengawali gala dinner The Kitchen Musical ini.

Christian Bautista yang saya tunggu-tunggu muncul di panggung dengan semua pemeran The Kitchen Musical yang lain. Bahkan dari jauh pun dia sudah terlihat ganteng. Serius. Oya, sebagai informasi, pemeran yang hadir adalah yang berasal dari Filipina dan Singapura. Alex dan Selena – dua tokoh dalam serial tersebut – tidak dapat dihadirkan. Padahal saya sudah niat ingin foto bareng Chef Alex.

Acara gala dinner ini memadukan nyanyian dan masakan, seperti yang tercermin dalam serialnya.


Semua lagu yang dinyanyikan adalah yang pernah ditampilkan dalam The Kitchen Musical. Saya suka semua lagunya; ini seperti mengenang tiap-tiap episodenya. Foto kanan paling bawah adalah foto para pemenang dengan semua pemeran The Kitchen Musical. Seperti yang dijanjikan, para pemenang diberikan kesempatan untuk foto bersama mereka.

Beberapa penyanyi lain juga ikut memeriahkan suasana. Ini dua di antaranya.

Jadi, selama lebih dari dua jam, kami dihibur oleh lagu-lagu dan makanan enak. Hmmm... enak? Itu relatif sih untuk lidah Indonesia saya. Tapi yang jelas, sama seperti di serialnya, makanan yang disajikan dibuat seindah mungkin. Saya bahkan sampai enggan untuk mengutak-atik makanan yang disediakan saking cantiknya.


Pada foto paling atas, yang paling saya suka adalah rotinya. Gurih dan renyah dan enak. Dagingnya masih agak mentah dan rasanya tawar. Kalau dimakan sendirian, aneh rasanya. Jadilah saya makan dengan kombinasi dari roti, jeruk, dan daging. Not bad. Foto sebelah kiri adalah sejenis sup. Jangan tanya sup apa. Kuahnya agak kental. Sepertinya ada jahe sebagai bahan dasarnya, karena tenggorokan saya langsung hangat saat menyantap sup ini. Foto sebelah kanan adalah makanan yang paling berat. Ada daging dan kentang. Rasanya pasti lebih enak kalau ada saus sambal seperti di Indonesia. Duh, saya memang susah jauh-jauh dari tanah air kalau sudah menyangkut soal makanan.

Tapi, ada satu lagi hidangan penutup yang saya suka. Ini dia.


Jangan tanyakan lagi apa namanya. Yang jelas, enaknya keterlaluan. Di dalamnya ada kue coklat yang meleleh di mulut. Saya sampai ingin mencicipinya lagi hanya dengan melihat foto di atas.

Sudah jam 10 lebih ketika acara selesai. Saya merangsek ke depan, minta foto bareng Cheek, sutradaranya. Ia adalah si jenius di balik pembuatan serial ini. Saya mengucapkan terima kasih padanya karena telah membuat serial yang sedemikian bagus.

Dan, dalam blog ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada Fonterra yang memberikan kesempatan untuk menghadiri acara istimewa tersebut. Saya merasakan nyamannya sebagai pemenang dari mulai berangkat ke Filipina sampai pulang ke Indonesia. Semua biaya ditanggung oleh Fonterra. Semuanya. Mulai dari airport tax, antar jemput bandara-hotel, sampai makan pagi, siang dan malam. Kami juga diinapkan di InterContinental Hotel yang sangat nyaman (satu kamar untuk satu pemenang) serta terbang dengan Singapore Airlines yang membuat perjalanan panjang menjadi tak melelahkan. Terima kasih sekali lagi pada Fonterra atas perhatian pada pemenang yang tidak setengah-setengah. Saya merasa sangat beruntung untuk itu.

Thanks Anchor Butter! Thanks Fonterra!

Well, inilah yang bisa saya bagi untuk postingan kali ini. Selanjutnya, saya akan cerita tentang Intramuros dan Ayala Museum.




2 comments:

  1. nothing left to say but.... WOOOOOOOOWWWWWW..... ^_^

    -rei-

    ReplyDelete