Kurang dari 24 jam; 2012 sudah di depan mata.
Saya baca ulang Resolusi 2011 dan agak ngeri melihat dari 10 poin hanya 3 yang
tercapai ._____. Saya tulis resolusi
itu di sebuah buku, saya taruh buku itu di lemari, dan saya baru membukanya
lagi dari saat pertama menulisnya. Errr...bahkan saya sempat ‘lupa’ dengan
poin-poin yang saya jadikan resolusi tahun ini.
Postingan ini tidak dimaksudkan untuk membahas
resolusi tahun ini ataupun 2012 nanti. Saya buat ini untuk kilas balik 2011
versi saya. Saya ingin menuliskan hal-hal yang happening bagi saya sepanjang tahun ini. Untuk apa? Sebagai
pengingat, tentu saja.
Dan, apa yang saya tulis di postingan ini
belum tentu semua hal yang baru ada di tahun 2011. Bisa saja lagu
terfavorit saya di tahun ini adalah lagu yang ada sejak 2008. Intinya sih ini
adalah hal-hal yang sesuatu banget buat
saya di tahun 2011; hal-hal yang mengingatkan saya pada tahun ini, meskipun
sebenarnya sudah ada sejak tahun kapan.
*meluncur
ke dalam Pensieve*
If I Die Young, Peace Shall Come,...
Ehemm... dua di atas adalah lagu-lagu favorit
saya di 2011. If I Die Young (The
Band Perry) dan Peace Shall Come (Hayley
Westenra) bergabung dengan They Don’t Know (Andrea Corr), Firework (Katy Perry), Fireflies (versi Sam Tsui dan Kurt
Schneider), The Wandering Kind (Josh
Groban) dan You are Loved/Don’t Give Up
(Josh Groban) adalah daftar lagu-lagu yang paling berkesan di sepanjang 2011,
dan termasuk yang paling sering diputar. Masing-masing lagu punya cerita; saya
hampir-hampir punya kilasan memori setiap kali mendengarkannya. Di antara tujuh
lagu tersebut, yang paling 2011 adalah If
I Die Young. Lagu ini mengingatkan saya pada sebuah akhir pekan dengan kopi
panas dan laptop menyala, akhir pekan dengan memori yang bisa dijadikan
Patronus. If I Die Young memang lagu
sedih sebenarnya, tapi ia terputar di
saat bahagia saya. Justru perasaan itulah yang jadi memorable, sampai sekarang. Oya, meskipun If I Die Young jadi lagu terfavorit, album pilihan saya justru
bukan dari The Band Perry. Setelah bingung menentukan antara Winter Magic
(Hayley Westenra) dan Illuminations (Josh Groban), album paling 2011 versi saya
adalah Illuminations. Saya suka semua lagu
di dalamnya. Good job, Josh!
Flipped
Saya pikir film yang paling 2011 adalah Harry Potter and Deathly Hallows Part II.
Film terakhir dari kisah Harry Potter itu jadi yang paling saya tunggu-tunggu,
dan saya sempat khawatir film itu tidak tayang di Indonesia karena kisruh impor
film di awal 2011. Yang paling saya nanti tentu scene terakhir ketika Harry, Hermione, dan Ron sudah dewasa. Sayangnya
scene itu kurang memuaskan saya. Saya
kurang sreg dengan make up-nya. Meskipun begitu, film ini
tetap mewakili film favorit saya di tahun 2011. Selain Harry Potter, film
lainnya adalah Puss in Boots. Film
ini berkesan karena dua hal: karena saya menontonnya di Penang dan karena film
ini lucu tingkat Burj Dubai. Tapi, film paling 2011 versi saya jatuh pada Flipped. Film ini adalah film yang saya banget. Saya suka dengan ceritanya yang
sederhana tapi manis, suka dengan baju kotak-kotak yang dipakai ala tahun
60-70an, suka dengan dua karakter utama dalam film ini (Juli yang unik dan
Bryce yang... tampan!), dan saya
paling suka dengan perasaan hangat yang film ini mampu berikan setiap kali saya menontonnya.
Bonjour!
Buku paling 2011 buat saya adalah The Book of Awesome (Neil Pasricha) dan Bonjour, Happiness! (Jamie Cat Callan). The Book of Awesome tidak sengaja saya
temukan di Periplus Jogjakarta pada 20 Juli 2011. Buku ini membuat saya lebih
menikmati kebahagiaan-kebahagiaan sederhana yang ada di sekeliling. Buku ini
membuat saya melihat hal-hal kecil dengan kacamata yang berbeda. The Book of Awesome menjadi semacam
endorfin yang bisa saya baca acak untuk mengubah mood jadi baik kembali. Ketjup
untuk Neil! Selain Neil, salute juga
saya berikan pada Jamie untuk buku Bonjour,
Happiness!-nya. Saya menemukan buku ini (juga) secara tak sengaja di
Periplus Terminal II Soekarno-Hatta ketika hendak bertolak ke Lampung. Tanggal
22 September saya membelinya dan sampai sekarang, saya belum mau menyelesaikan
buku setebal 226 halaman itu. Buku ini terlalu manis untuk diselesaikan
cepat-cepat. Selain membuat saya merasa lebih baik setelah membacanya, buku ini
juga membuat Prancis jadi destinasi impian saya.
</3
Maaf, icon
di atas bukan subjudul untuk cerita cinta-cintaan. Itu adalah lambang patah
hati karena...Tim Garuda Muda kalah di final ketika melawan Timnas U23 Malaysia
di Final SEA Games XXVI. Pertandingan itu adalah yang paling kuat untuk diingat
di tahun 2011. Setelah lebih dulu unggul cepat satu angka melalui sundulan Gunawan
Dwi Cahyo, Indonesia disamakan kedudukannya oleh Malaysia melalui gol Asrarudin
di menit ke 33. Kedudukan satu sama memaksa penalti menjadi penentu. Dan...Indonesia
kalah =( Kenapa lagi-lagi kalah oleh
Malaysia? Sepertinya kalah oleh negara manapun tidak akan sesakit kalah oleh
Malaysia. Bagaimanapun, Timnas U23 Indonesia telah bermain habis-habisan. Itu
yang patut diapresiasi. Balas di SEA Games XXVII nanti, Bung!
It’s HAYLEY and Avril, you guys!
Tahun 2011 menjadi tahun pertama saya nonton
konser secara live. Adalah konser
Avril Lavigne pada 11 Mei yang mendapat tempat istimewa dengan jadi yang
pertama itu. Konser bertajuk Black Star Tour tersebut sudah pernah saya tulis di sini. Dan, hanya
berselang empat hari dari konser Avril, saya kembali menonton konser pada
tanggal 15 Mei. Kali ini adalah konser Andrea Bocelli dan HAYLEY WESTENRA! Tulisan Hayley sengaja di-capslock saking saya nge-fans
dengannya. Cerita tentang konser ini bisa dibaca di sini.
Mari
Menjelajah!
Sepanjang tahun 2011 ini, saya mengunjungi
kota-kota seperti Pontianak, Jambi, Bandar Lampung, Palembang dan Pangkalpinang
untuk pertama kali. Tapi yang paling super adalah perjalanan dinas saya ke Papua,
tepatnya di Timika dan Tembagapura pada 23 – 26 Maret 2011. Untuk ke sana, saya
naik Garuda tengah malam dan transit di Denpasar. Perjalanan memakan waktu total
sekitar 6 jam. Yang paling saya ingat dari Papua adalah tebing-tebing tinggi
dengan pepohonan hijau dan kabut putih yang seolah melahap ujung atas tebing.
Kalau digambarkan dengan satu kata, Papua itu eksotis. Tak heran ada yang menyebut Papua sebagai The Lost Paradise.
Untuk jalan-jalan di luar Indonesia, tahun 2011 ini saya pergi ke Filipina (17 – 20 November) dan Malaysia (2 – 5 Desember). Cerita tentang dua jalan-jalan tersebut bisa dibaca di postingan yang ini dan ini.
Ya, Kimi adalah orang paling berpengaruh buat
saya di tahun 2011 ini. Saya pernah cerita tentang Kimi di sini dan sini.
Karena Kimi, saya kembali menikmati berkirim surat secara konvensional. Karena
Kimi, saya ikut Postcrossing. Karena
Kimi, saya tertarik beli ebook reader.
Dan yang paling penting, karena Kimi, saya membuat blog ini pada 4 April.
Sepanjang tahun ini, saya sudah bertemu Kimi dua kali. Dua-duanya di Jakarta. Ketika
saya ke kotanya di Lampung, Kimi sedang
di Singapura. Hmmm... mungkin kita bisa hunting
buku lagi nanti, Kim?
Selain yang tersebut di atas, ada juga hal-hal
random yang saya tulis untuk mengingatkan pada 2011. Ini 11 di antaranya:
1.Saya mulai gabung Twitter pada 9 Maret. Tweet pertama saya untuk Hayley Westenra.
Ini tweet-nya: ‘@HayleyWestenra I made this twitter account just to say ‘Hi!’ to you =) I quite often comment
on your FB, but I guess Tweeting is better =)’
2.Pangeran William dan Kate Middleton menikah pada 29 April. Saya
mengikuti prosesinya dari awal sampai
akhir di salah satu TV swasta. Dan ngomong-ngomong soal pernikahan, saudara sepupu favorit saya Mbak Pipit, juga
menikah pada 11 November.
3.Diajak Mbak Tami, saya menonton konser gratisan Jerman-Indonesia
di Goethe Institut dan Usmar
Ismail Hall. Saya tulis tentang kedua konser itu di postingan yang ini dan ini.
4.Selain Postcrossing, saya
juga gabung dengan situs untuk mencari pen
pal. Tahun 2011 adalah tahun kebangkitan (halah!) saya untuk berkirim
surat dan postcard.
5.Menonton film di bioskop sendirian untuk pertama kalinya. Ada
postingannya di sini.
6.Di tahun ini, saya akhirnya beli satu paket serial lengkap Candy
Candy 1 – 9, beli handphone baru yang saya beri nama ‘Advance
Birthday 25’, dan beli paket super delux
album Lifelines – Andrea Corr.
7.Budhe Tirah meninggal T_T
Beliau adalah budhe yang paling dekat dengan saya. Saya menulis tentang budhe di postingan ini.
8.Saya bertemu Mbak Ranilla untuk pertama kali. Dia adalah debater andalan saat saya masih kuliah. Aksen British-nya
paling terkenal di organisasi Bahasa Inggris dimana
saya jadi anggotanya. Mbak Ranilla sekarang tinggal di US. Beruntung ketika awal tahun ini dia pulang ke Indonesia, saya
sempat bertemu dengannya. Saya tahu namanya
sejak 2006, dan baru bisa bertatap muka langsung lima tahun kemudian. Isn’t
it awesome? Dan baiknya lagi, dia juga beberapa kali mengirimkan postcard untuk
saya selain untuk teman-temannya. Baru-baru ini dia membuat blog di vianica-gallagher.blogspot.com. Isinya
tentang perjalanan dia menjelajah dunia. Seru!
9.Saya bertemu teman-teman virtual saya di Filipina =) Poin-nya
adalah, saya sudah mulai sedikit
demi sedikit mengikis rasa takut mencoba sesuatu yang baru. Dan oh, saya bertemu sesama HardCorr Fans di
sana dan kami bahkan membuat video tribute untuk The Corrs. Double awesome!
10.Ini kali pertama saya merayakan Idul Adha di Jakarta.
11.Perubahan kamar kos saya di tahun 2011 ini. Saya menambah satu rak
buku di sebelah kiri dan saya gantung lukisan hadiah dari teman
saya di Filipina =)
Di awal tahun, ada satu kabar
yang membuat hari-hari saya mendung. Gelap. Saya begitu sedihnya hingga sempat
terpikir tidak akan pernah bisa
sebahagia dulu. Tapi nyatanya, hidup terus berjalan dan Tuhan masih baik untuk
tidak membiarkan saya larut dalam kesedihan. Nyatanya, saya juga masih bisa
punya bahagia yang sama.
Di pertengahan tahun, mendung
serupa datang kembali, melalui cara berbeda. Gelap. Saya begitu sedihnya hingga
sempat terpikir saya tidak akan
pernah bisa sebahagia dulu. Tapi nyatanya, hidup terus berjalan dan Tuhan masih
tetap baik untuk tidak membiarkan
saya larut dalam kesedihan. Nyatanya, saya juga masih bisa punya bahagia yang sama.
Hari-hari baik datang dan pergi.
Hari-hari buruk datang dan pergi. Semoga yang ditinggalkan adalah pelajaran
untuk memperkuat kecakapan kita menghadapi hari-hari nanti.
Terima kasih, 2011.
Ah, Anggie... Aku jadi terharu... *mata berkaca-kaca*
ReplyDeleteBtw, kemarin aku ke Jakarta kita gak sempat ketemuan ya? Padahal aku cukup lama lho di sana. Aku gak ngehubungin kamu soalnya aku lupa nomor hpmu. Hihihihi... Maaf lho ya...
*bacabacabaca*
ReplyDeletelho, ternyata dirimu masih tergolong blogger [s]muda[/s] baru, toh. 2011 ini baru mulai, atau sebelumnya sudah pernah nulis di tempat lain? =o
in context, 2011 juga lumayan berkesan buat saya pribadi. sepertinya kita semua juga sih ya, tapi pokoknya, selamat akhir tahun! =D
~kantahunbarunyabesok
@ Kimi: Harusnya kita ke Periplus lagi ya... Aku pengin nyari The Book of (Holiday) Awesome-nya Neil :D
ReplyDelete@ Yud1: Pas kuliah sih sempat bikin blog, tapi itu karena memang buat tugas. Jadi, cuma ada 2-3 postingan. Blog yang sekarang ini yang baru diseriusin :D Selamat tahun baru!